Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua ibu bapakmu; hanya kepada-Ku engkau akan kembali (Q.S. 31:14-15)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya, atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah!" - Jangan pula engkau membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku! Sayangilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku semenjak kecil." (Q.S. 17:23-24)
Sorga terletak di bawah telapak kaki ibu (Al-Hadits)
Memandang dengan kasih sayang dan ramah tamah kepada ibu dan ayah, adalah ibadah (Al-Hadits)
Keridhaan Allah terletak pada keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan-Nya juga terletak pada kemurkaan mereka (Al-Hadits)
Apabila engkau ingin Allah memanjangkan umurmu, maka bahagiakanlah kedua orang tuamu (Imam Ja'far Shiddiq)
Jenius besar Islam, almarhum Murtadha Anshari, meratap dengan pedih ketika ibunya meninggal. Sambil berlutut di sisi jenasah ibunya, ia menangis dan mencurahkan air mata. Untuk menghibur dan menyatakan simpatinya, salah seorang muridnya mengatakan, "Tidak pantas engkau yang berkedudukan alim bersikap resah dan mengucurkan air mata, hanya karena kematian seorang perempuan tua." Ulama besar itu mengangkat kepalanya dan menjawab, "Sepertinya engkau belum menyadari kedudukan mulia Ibu. Saya berhutang budi atas kedudukan saya kepada pendidikan yang diberikan Ibu pada saya, dan kerja kerasnya. Ibulah yang meletakkan dasar kemajuan saya, mengantarkan saya pada kedudukan sebagai ulama sekarang ini."
0 komentar:
Posting Komentar