About this Blog

Selasa, 07 Juni 2011

Identifikasi & Kategori Luka Bakar

Identifikasi

Kulit merupakan organ tubuh yang sangat penting. Ia merupakan struktur tubuh yang terbesar dan merupakan penyatu dari bagian-bagian tubuh. Oleh karena itu, kulit memainkan peran yang sangat signifikan dalam tubuh. Sama pentingnya dengan sistem lainnya dalam badan. Luka bakar ialah trauma pada kulit yang disebabkan oleh panas tinggi.
Ketika berhadapan dengan luka bakar, terdapat beberapa hal yang mesti kita telusuri, yaitu:
  • Bagaimana terjadinya luka bakar ?
  • Berapa luas luka bakar yang terjadi?
  • Berapa kedalaman luka bakar?
  • Di mana lokasi/tempat terjadinya?
  • Siapa penderitanya?
Ada lima mekanisme timbulnya luka bakar:
  1. Api: kontak dengan kobaran api.
  2. Luka bakar cair: kontak dengan air mendidih, uap panas, dan minyak panas.
  3. Luka bakar kimia: asam akan menimbulkan panas ketika kontak dengan jaringan organik.
  4. Luka bakar listrik: tidak terlalu sering terjadi di Indonesia. Bisa timbul dari sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar listrik memiliki karakteristik yang unik, sebab sekalipun sumber panas (listrik) berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru terjadi di dalam tubuh.
  5. Luka bakar kontak : kontak langsung dengan obyek panas, misalnya dengan wajan panas atau knalpot sepeda motor. Hal ini sangat sering terjadi di Indonesia.
Berapa luas luka bakar yang terjadi (lihat gambar). The International Burns Chart akan membantu kita menentukan luas luka bakar yang terjadi. Berpatokan pada diagram ini, dapat kita hitung total body surface area (TBSA). Luka bakar yang terjadi pada daerah muka dan leher jauh lebih berbahaya daripada luka bakar di tungkai bawah. Pasalnya, luka bakar di tempat ini dapat berakibat pada terjadinya pembengkakan di daerah leher. Maka, kita mesti sangat waspada terhadap timbulnya obstruksi jalan napas.
Dengan alasan itu, daerah wajah dan leher mendapat persentase yang lebih besar daripada tungkai bawah. Penentuan luas luka adalah hal yang sangat subyektif. Selalu dianjurkan untuk menggunakan angka perkiraan yang lebih tinggi. Jadi, jika Anda memperkirakan luas luka bakar yang terjadi berkisar antara 20-25 persen, gunakanlah angka yang lebih besar (25 persen). Jangan sekali-kali under estimate.
Bertahun-tahun lamanya disepakati penentuan kedalaman luka bakar menggunakan degree system (sistem derajat). Luka bakar diklasifikasi menjadi derajat 1, 2, dan 3. Kadang-kadang digunakan pula istilah derajat 4 pada kulit yang hangus terbakar mirip arang. Klasifikasi tersebut ialah :
  • Luka bakar derajat 1 = superficial burn. Luka bakar permukaan yang tidak terlalu serius dan hanya mengenai lapisan kulit bagian atas. Sering kali disertai pembentukan vesikel (gelembung berisi cairan).
  • Luka bakar derajat 2 = partial thickness burn (luka bakar parsial). Artinya luka bakar mengenai sebagian dari ketebalan kulit. Luka bakar dengan kedalaman ini sering kali disertai dengan rusaknya struktur di bawah kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebaseus (minyak), atau jaringan kolagen. 
  • Luka bakar derajat 3 = full thickness burn. Luka bakar mengenai seluruh ketebalan kulit. Struktur di bawah kulit pun sering kali mengalami kerusakan. Sekalipun demikian, kulit tidaklah lenyap, musnah, atau hilang, tetapi rusak.
  • Luka bakar derajat 4 = hitam bagai arang, nekrotik.


Sebagian besar luka bakar merupakan kombinasi dari ketiga derajat di atas. Pada bagian pinggir sering kali terjadi luka bakar superfisial, sementara pada pusatnya, pada tempat terjadinya kontak, timbul parsial atau full thickness burn. Penentuan derajat luka bakar yang terbaru ialah tidak dengan "20 persen luka bakar derajat 3", tetapi "estimasi/perkiraan 20 persen luka bakar campuran superficial dan full thickness burn".

Lokasi luka bakar
Luka bakar dapat terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Jalan napas pun dapat terbakar. Sebagaimana dijelaskan di atas, daerah kepala dan leher mendapat persentase yang lebih besar karena luka bakar di lokasi tersebut memiliki dampak yang lebih serius. Hal yang sama juga berlaku pada daerah tangan.
Luka bakar seluas 20 persen yang terjadi di tungkai bawah tidak akan menyengsarakan penderitanya sebagaimana jika lokasinya di daerah tangan. Lebih-lebih posisinya di tangan kanan yang fungsinya sangat esensial untuk aktivitas sehari- hari
Siapa penderitanya (umur pasien, berat badannya, status kesehatannya).
Sebagai contoh, luka bakar pada bayi atau lanjut usia jauh lebih serius daripada luka bakar dengan luas yang sama terjadi pada laki-laki usia 20 tahun.
Ketika masuk ke bagian terapi, hal pertama yang mesti kita tentukan ialah mengevaluasi apakah yang kita hadapi adalah luka bakar mayor. Disebut luka bakar mayor jika luasnya 20-30 persen parsial atau full thickness burn. Luka bakar mayor merupakan tindakan emergency. Penderitanya mesti segera dikirim ke pusat perawatan luka bakar (burn center) dan mesti dirawat inap.
Problem medis luka bakar mayor tidak hanya pada persoalan kulit. Sistem tubuh lainnya pun ikut terkena dampaknya. Pembuluh darah kapiler akan mengembang dalam upaya mengirim berbagai bahan/ tentara pertahanan tubuh. Selain itu pula terjadi perembesan darah ke luar pembuluh.
Peristiwa ini akan berefek pada kerja jantung, pembuluh limfa, hati, pankreas, dan berbagai sistem lainnya di dalam tubuh. Karena itu, luka bakar mayor mesti selalu dipandang sebagai kasus emergency. Kita mesti menghubungi bank darah, memeriksa laboratorium, menyiapkan fresh frozen plasma, dan sebagainya. Jika yang kita hadapi tidak termasuk ke dalam kriteria luka bakar mayor, kita dapat segera memberikan terapi.

Sumber : LukaBakar.NET

0 komentar:

Posting Komentar